Sejak
ribuan tahun berbagai perguruan silat dan seni beladiri didunia, guru
meditasi, guru yoga, para pendeta di India dan China telah mengenalkan
tehnik pernapasan yang baik kepada para muridnya. Tehnik pernapasan
tersebut terus dikembangkan dan dipelajari banyak orang hingga saat ini.
Di Indonesia berkembang tehnik seni pernapasan yang fokus pada
peningkatan kesehatan seperti Satria Nusantara, Mahatma, Senam tera,
Thai chi dan lain lain. Pada beberapa perguruan silat dan seni bela
diri, olah napas digunakan untuk membangkitkan kekuatan tenaga dalam,
hingga mampu memecahkan benda keras seperti balok es, tumpukan bata,
gagang pompa dragon, besi kikir, balok kayu hanya dengan sekali pukulan
tangan saja, serta mampu menahan tusukan benda tajam atau pukulan benda
keras.
Kalau
zaman dahulu olah napas ini cenderung digunakan untuk meningkatkan
kekuatan tenaga dalam oleh para jawara dan pesilat untuk membela diri
atau bertarung mengalahkan musuh. Dengan adanya perubahan zaman dimana
orang sudah tidak memerlukan kekuatan fisik dan pertarungan lagi untuk
mempertahankan hidup, maka dewasa ini orang lebih menyukai tehnik
pengolahan napas digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran
tubuh.
Secara umum kita mengenal 4 macam cara bernapas, yaitu
pernapasan perut, pernapasan dada, pernapasan pundak dan pernapasan
sempurna atau gabungan.
Pernapasan perut
Duduk
tegak sambil bersila atau duduk tegak diatas kursi dengan kedua kaki
terjuntai menyentuh lantai, kedua tangan diletakan diatas lutut. Tarik
napas sedalam mungkin hingga memenuhi rongga paru paru. Perhatikan
perut anda saat bernapas. Ketika menarik napas, perut akan menggembung
dan saat menghembuskan napas, perut mengempis. Kebiasaan yang sering
dilakukan tanpa kita sadari adalah ketika menarik napas justru perut
mengempis dan sebaliknya pada saat menghembuskan napas perut
menggembung. Lakukan pernapasan perut ini beberapa kali hingga anda
terbiasa. Lakukan penarikan napas dengan perlahan dan panjang dan
hembuskan dengan cara perlahan dan panjang pula sampai beberapa kali.
Kemudian lakukan pula penarikan dan penghembusan napas dengan cara yang
agak cepat, beberapa kali.
Ketika
baru mulai mungkin anda akan merasa janggal karena anda tidak terbiasa
dengan cara bernapas seperti ini, tanpa anda sadari selama ini anda
telah bernapas dengan cara yang keliru. Perhatikan anak bayi, mereka
bernapas dengan pernapasan perut, ketika menarik napas perut menggembung
dan ketika menghembuskan napas perut mengempis. Itulah pernapasan yang
baik, namun entah bagaimana setelah dewasa cara seperti itu pelan –
pelan ditinggalkan.
Pernapasan Dada
Caranya
sama seperti diatas, hanya perhatian anda diarahkan kearah dada. Pada
saat menarik napas, dada dikembangkan dan saat menghembuskan napas perut
dikempiskan. Ulang cara bernapas seperti ini hingga beberapa kali
hingga anda merasa biadsa. Tanpa disadari sebenarnya kebanyakan orang
bernapas dengan cara seperti ini, hanya saja dilakukan dengan menarik
dan menghembuskan napas secara pendek dan cepat.
Pernapasan Pundak
Cara
dan sikap duduk sama seperti pernapasan perut dan dada, hanya
perhatian anda diarahkan kearah pundak. Saat menarik napas bawalah udara
sampai kebagian pundak atau dada bagian atas, sehingga pundak akan
naik. Saat menghembuskan napas pundak diturunkan kembali keposisi biasa.
Lakukan cara bernapas seperti ini hingga anda merasa biasa.
Pernapasan gabungan atau sempurna
Pada
pernapasan perut ada kelemahan yaitu udara hanya memenuhi bagian bawah
dari paru paru sedangkan bagian atas masih kosong. Sebaliknya pada
pernapasan dada atau pundak udara hanya memenuhi bagian atas paru paru
sedang bagian bawahnya masih kosong. Agar udara masuk dengan sempurna
dan memenuhi seluruh ruang didalam paru paru maka dilakukanlah
pernapasan gabungan yaitu dengan menggabungkan tehnik pernapasan perut,
dada dan pundak sekaligus pada saat bersamaan .
Ambil
sikap duduk seperti ketiga cara pernapasan diatas. Tarik napas sedalam
mungkin dimulai dengan menggembungkan perut, kemudian dada dikembangkan
dan pundak diangkat keatas. Kemudian hembuskan napas dimulai dengan
mengempiskan perut dilanjutkan dengan menurunkan dada dan pundak. Ketika
menarik napas anda akan merasakan bahwa seluruh ruang paru-paru anda
dipenuhi oleh udara, dan sebaliknya ketika menghembuskan napas paru –
paru anda akan dikosongkan dengan sempurna. Inilah cara bernapas yang
baik dan sempurna, lakukan ini dengan berulang-ulang hinga anda merasa
biasa. Lakukan penarikan dan penghembusan napas secara perlahan dan
pajang beberapa kali. Kemudian lakukan pula hal yang sama untuk
penarikan dan menghembuskan napas secara cepat.
Tempo menarik dan menghembuskan napas
Agar
energy yang didapat dari bernapas bisa betul- betul maksimal,
dibutuhkan kontak yang baik dan sempurna antara darah dengan oxygen
yang masuk kedalam paru paru. Dalam tehnik olah napas kita mengenal
pernapasan kontinu atau berkesinambungan dan pernapasan terputus. Pada
pernapasan kontinu, menarik dan menghembuskan napas dilakukan secara
kontinu dan berkesinambungan tidak boleh terhenti oleh penahanan napas.
Pernapasan kontinu ini biasa di temukan pada olah raga pernapasan Thai
chi dan Meditasi. Napas ditarik dan dihembuskan dengan halus dan
perlahan, sehingga kontak antara darah dan oxygen diparu paru bisa
berlangsung dengan sempurna.
Sebaliknya
pada pernapasan terputus, antara menarik dan menghembuskan napas
diselingi dengan jedah waktu menahan napas. Menahan napas dilakukan
pada saat paru paru telah dipenuhi udara atau pada saat udara didalam
paru paru telah kosong sempurna. Napas ditarik dengan halus dan
perlahan selama beberapa hitungan hingga udara memenuhi seluruh ruangan
paru paru, kemudian ditahan selama beberapa hitungan, selanjutnya
dihembuskan dengan halus dan perlahan selama beberapa hitungan, dan
ditahan dalam keadaan paru paru kosong selama beberapa hitungan pula,
demikian selanjutnya kembali pada penarikan napas seperti semula. Lama
penahanan napas biasanya separuh waktu yang digunakan untuk menarik dan
menghembuskan napas. Misalnya menarik dan menghembuskan napas selama 10
hitungan maka lama menahan napas adalah selama 5 hitungan. Cara seperti
ini biasa dilakukan pada latihan yoga, meditasi dan silat untuk
membangkitkan tenaga dalam.